Semakin banyaknya pengguna mobile device seperti smartphone dan tablet PC, terus bertambahnya pengguna Internet, serta pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia memicu pertumbuhan pengguna layanan online shopping.
Nilai transaksi online di Indonesia sepanjang 2012 yang mencapai Rp126 triliun (meningkat dua kali lipat dari transaksi tahun 2011 yang sebesar Rp63 triliun) pun mulai dilirik para cybercriminal sebagai target mereka.
Menurut Aulia Fajar Huriadi, Business Manager, Trend Micro Inc., layanan online shopping di Indonesia masih aman. Sebabnya, perbankan melakukan tindakan preventif dan kebiasaan orang Indonesia dalam melakukan transaksi saat belanja, ujar Aulia. Di Indonesia, beberapa bank melakukan konfirmasi terlebih dulu kepada nasabahnya sebelum menyetujui pembayaran. Ketika bank mencatat sebuah transaksi belanja, terutama secara online, bank menghubungi nasabah untuk memastikan transaksi yang terjadi benar-benar dilakukan oleh si pemilik kartu kredit atau kartu debit. Setelah memperoleh konfirmasi, barulah pihak bank memindahkan dana pemilik kartu ke rekening milik pengelola website online shopping.
Selain itu, kebiasaan kita bertransaksi secara langsung dengan penjual (face to face) ketika berbelanja juga membuat kita lebih hati-hati, tambah Aulia. Maka, jangan heran apabila masih banyak pengguna layanan tersebut yang lebih memilih cara transaksi cash on delivery (COD ) daripada menggunakan kartu kredit atau kartu debit.
Title : Transaksi online Indonesia AMAN?
Description : Semakin banyaknya pengguna mobile device seperti smartphone dan tablet PC, terus bertambahnya pengguna Internet, serta pertumbuhan industr...